Civil Engineering | Design | Structure | Building | House | Bridge |

Selasa, 06 November 2018

PENGARUH METODE SOSROBAHU PADA INDUSTRI INFRASTRUKTUR PEMBANGUNAN


ABSTRAK

Di kalangan orang-orang teknik sipil atau arsitek, teknik sosrobahu sudah barang tentu akrab di telinga. Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, selanjutnya diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya. Penemunya adalah orang Indonesia, yakni Ir. Tjokorda Raka Sukawati. Teknik Sosrobahu pertama kali diterapkan pada pembangunan jalan tol yang menghubungkan Cawang dengan Tanjung Priuk. Meski presiden (Soeharto) dan petinggi pemerintahan negeri ini waktu itu sudah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, pada pemasangan ke-85 awal November 1989. Tetapi, Direktur Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek baru mengeluarkan patennya pada 1995. Tiga tahun lebih lama dibanding Jepang yang memberinya pada 1992. Teknik ini banyak diterapkan di jalan layang, baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura.











KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Kanker dan Pengobatannya”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Depok, 5 November 2018

Claudio Pratama

1.     BAB I
PENDAHULUAN

1.1.             Pendahuluan
Keterbatasan pilihan dan keadaan biasanya mendorong seseorang untuklebih berpikir dan bertindak kreatif. Hal itu juga sempat dialami oleh Ir. TjokordaRaka Sukawati, yang mendapat tugas untuk memecahkan dilema dalammembangun jalan tol di Jakarta, dimana keterbatasan lahan dan biaya menjadikendala utamanya.Tidak dapat dipungkiri, semakin berkembangnya suatu kota menjadi pusatekonomi dan bisnis di suatu negara, seperti halnya kota Jakarta, menuntutketersediaan infrastruktur sebagai penunjang aktivas industri. Salah satu aspekinfrastruktur yang harus tersedia adalah Jalan, sebagai penunjang trasportasidalam jasa angkut barang-barang untuk keperluan industri maupun distrubusi produk-produk kepada konsumen.

1.2.          1.2.      Latar belakang
Pada kala itu Jakarta sudah diwarnai kemacetan di tahun 80-an, dan solusi yang tepat adalah membangun jalan laying, dan dalam pembangunan harus tidak mengganggu jalan-jalan disekitarnya yang harus tetap beroprasi, lagi-lagi tuntutan yang sebenarnya hampir tidak mungkin. Pada saat itu yang mendapatkan order adalah PT. Hutama Karya untuk membangun infrastruktur jalan by pass Ahmad Yani.
Kendala saat itu adalah tiang penyanggah bekesting yang harus didirikan sebelum proses pengecoran memakai tiang gantung pun saat itu harganya sangat mahal, kalau tiang konvensional akan menggangu lalulintas disekitar jalur hijau itu. Setelah menanamkan (pier head) berdiameter 4 meter selesai baru dipikirkan lengan (pier head) yang nantinya selebar 22 meter sebagai penyangga jalan layang yang masing-masing pier head akan bergerak 30 meter.
Kejadian saat adalah saat membangun jalur Cawang-Tanjung Priok, disaat seperti ini Ir.Tjokro Raka Sukawati dituntut harus mengcor tiang penyangga dan berikutnya baru mengecor lengan jalan searah jalur hijau tempat tiang penyangga itu dicor dan harus memutarnya pada saat kering dan dia harus memutar hasil coran yang seberat 480 ton.

1.3.          1.3.        Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
1.          Apa pengaruh metode Sosrobahu pada industri pembangunan ?
2.          Metode seperti apa yang dilakukan ?
3.          Bagaiaman prinsip kerjanya ?

1.4.          1.4.        Tujuan penelitian
1.  Mengetahui pengaruh dan dampak dari penggunaan metode sosrobahu dalam indutri pembangunan Indonesia.
2.      Mengetahui metode yang dilakukan pada pada pelaksaan metode sosrobahu.
3.      Mengetahui prinsip kerja metode sosrobahu dalam industry pembangunan.

1.5.           1.5.       Manfaat penelitian
Terdapat 2 manfaat pada penelitian Pengaruh Metode Sosrobahu Pada Industri Pembangunan Infrastruktut, yaitu:

1.5.1.       Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan metode infrastruktu yang ada di Indonesia. Selain itu juga menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan ilmiah dalam bidang infrastruktur pembangunan.

1.5.2.         Manfaat praktis
1)      Menfurangi dampak kemacetan di jalan raya akibat adanya suatu pembangunan infrastruktur.
2)      Mengurangi biaya pembangunan infrastruktur jalan raya dengan menggunakan metode sosrobahu.

1.6.        1.6.               Batasan penelitian
Mengingat banyaknya perkembangan yang bisa ditemukan dalam permasalahan ini, maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang dibuat dan diselesaikan dalam program ini. Adapun batasan-batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1.         Data metode Sosrobahu hanya menggunakan gambar dan sedikit penjelasan dari beberapa website.
2.         Data lebih banyak diambil dari  tahun 80-an..
3.         Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriftif.



2.     BAB II
TINJAUAN  PUSTAKA

2.1.          2.1       Tinjauan pustaka
Dalam suatu penetian diperlukan dukungan hasil-hasil penetian yang telah ada sebelumnya yang berkiatan dengan penetian tersebut.
Dari penelitian Kasmuri Wan (2014) telah diketahuai bahwa penggunaan metode Sosrobahu sudah mulai diterapkan pada tahun 80-an. Dimana metode ini sangat membantu dalam industri pembangunan infrastruktut jalan raya. Dan juga mampu meningkatkan kualitas metode pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Dengan demikian maka metode infrastruktur yang sudah ada harus terus dikembangkan supaya pembangungan infrastruktur di Indonesia dapat terus berkembang.

2.2.          2.2.      Tinjauan penelitian
Sehubungan dengan permasalahan penelitian diatas, terdapat 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.         Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan public dalam bidang infrastruktur.
2.         Mengoptimalkan dan memaksimalkan setiap metode pada pembangunan infrastruktur.






3.     BAB III
LANDASAN TEORI

3.1.         3.1.            Landasan teori
Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.

Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

3.2.           3.2.      Sejarah Sosrobahu
Sejak 1980-an, lalu lintas di kota Jakarta semakin padat karena panjang jalan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Untuk itulah diperlukan membangun jalan baru. Keterbatasan ruang kota mengakibatkan pembangunan jalan-jalan baru dibuat di atas jalan yang sudah ada. Jalan di atas jalan itulah yang disebut ‘jalan layang’ (fly over) sebagaimana juga dilakukan di berbagai kota besar di dunia. Dalam pelaksanaannya di Jakarta, pembangunan jalan layang ini tidak boleh menghambat atau mengganggukelancaran lalu lintasdi jalan yang sudah ada di bawahnya. Untuk mengatasinya, Ir. Tjokorda Raka Sukawati menciptakan teknologi Landasan putar Bebas Hambatan (LPBH) yang diberi nama Sosrobahu. Pada pemasangan LPBH ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan Mahabarata. Sejak itu LPBH terkenal sebagai Teknologi Sosrobahu.
Jalan layang yang pertama dibangun di Jakarta adalah jalan layang di atas jalan bypass antara Cawang dan Tanjun Priok sepanjang 15,6 km. Badan jalan layang itu disangga dengan sejumlah lengan beton yang dipasang melintang di atas deretan tiang beton (jarak antartiang 30 m). Untuk membuat lengan beton yang melintang (sepanjang 22 m), diperlukan konstruksi perancah[1] yang juga melintang. Sudah tentu akibatnya akan mengganggu lalu lintas dibawahnya. Oleh sebab itu, lengan beton penyangga jalan tidak dibuat melintang terlebih dahulu, melainkan sejajar dengan arah jalan dibawahnya. Setelah terbentuk, barulah lengan beton tersebut diputar 90o, sehingga posisinya melintang di atas tiang beton.

3.2.1.     3.2.1.   Hampir tercuri
Bila ditelisik secara lebih mendalam, tentu saja terdapat suatu keganjilan mengenai hak paten yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia terhadap karya Ir. Tjokorda tersebut. Sosrobahu sendiri telah menerima hak paten dari pemerintah Jepang, Malaysia, dan Filipina. Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995, sedangkan Jepang memberikannya pada tahun 1992.[2] Dengan kata lain pemerintah Indonesia memberikan hak paten tersebut, tiga tahun lebih lama dibanding pemerintah Jepang. Dari situ terlihat bahwa betapa rendahnya apresiasi atau penghargaan pemerintah Indonesia terhadap suatu karya dan kemampuan yang dimiliki oleh putra-putri terbaik bangsa Indonesia itu sendiri. Sementara Korea Selatan bersikeras ingin membeli hak paten Sosrobahu yang dimiliki oleh Ir.Tjokorda.
Miris memang bila melihat keadaan tersebut, dimana suatu penemuan yang membawa perubahan besar dalam sejarah pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia, justru berhasil menjadi tuan rumah di negara lain, sementara hanya menjadi tamu di negeri sendiri. Meski kemudian akhirnya mendapat pengakuan di negeri sendiri, namun rasanya picik, mengingat pembangunan jalan tol yang menerapkan teknologi sosrobahu tersebut disaksikan langsung oleh presiden Soeharto dan petinggi pemerintahan negeri ini, pada pemasangan ke-85 awal November 1989.[3] Dari hal tersebut timbul sebuah pertanyaan, mungkinkah pemerintah Indonesia akan mengapresiasi dan mematenkan teknologi sosrobahu sebagai hasil penemuan putra bangsa dalam hal ini Ir. Tjokorda jika tidak ada negara lain yang terlebih dahulu memberikan hak paten tersebut.

3.3.          3.3.      Metode Sosrobahu
Metode Sosrobahu merupakan pilihan yang tepat untuk para kontrakto, karena dengan metode ini pembangunan jalan layang tidak akan mengganggu lalu lintas di sekililingnya. Jika menilik kebelakang, Indonesia pernah menggunakan metode ini pada tahun 80an yang diciptakan oleh Ir Tjokorda Raka Sukawati. Awal metode ini tercipa yaitu ketika Insinyur tersebut dituntut untuk membangun jalan layang dari Cawang ke Tanjung Priok dengan panjang 16,5 kilometer tanpa harus menggangu arus lalu lintas disekitarnya.

Gambar 2.1
Sumber gambar : www.tekno.akurat.com

Gambar di atas merupakan pembangunan menggunakan metode Sosrobahu untuk mengurangi kemacetan yang terjadi. Pembuatan dimulai dengan membuat tiang penyanggah utama yang harus berdiri dengan sejajar dan kokoh. Pembuatan tiang penyangga menggunakan tiang pancang agar pondasi lebih kokoh saat menopang beban diatasnya dan juga agar mendapatkan daya dukung tanah yang keras.

3.4.           3.4.      Prinsip kerja Sosrobahu
Pada tiang penyangga yang telah dibuat sebelumnya dilakukan pemasangan dan pembesian lengan beton untuk membuat lengan yang bisa menopang dari precast box girder. Setelah pemasangan dan pengecoran sempurna maka secara perlahan minyak di pompa hidrolik dengan titik tekan 78 km/cm2 untuk membantu proses pemutaran pada lengan beton tersebut. Penggunaan minyak sangat penting dilakukan akan pada saat pemutaran tidak ada gesekan yang berlebih yang menyebabkan tiang menjadi retak karena paksaan dari pemutaran.
Metode ini banyak digunakan oleh kontraktor di Negara lain untuk pembangunan, salah satunya adalah Amerika Serikat yang mengikutin metode ini untuk membangun jembatan Seattle. Beberapa Negara selain Amerika yang juga pernah menggunakan metode ini yaitu Negara Filiphina, Malaysia, Thailand dan Singapura.

Gambar 2.2
Sumber gambar : www.dams-civilengineering.blogspot.com

Jika jalan layang sudah jadi maka tahap selanjutnya adalah melakukan load test untuk menganalisa maksimum beban yang diterima oleh jalan atau jembatan layang. Selain itu, untuk menjaga agar jalan layang tetap stabil dan terawat dengan baik maka bisa dilakukan Structural Health Monitoring System (SHMS), sehingga jika terjadi suatu masalah seperti keretakan, jalan berlubang dan lainnya bisa langsung ditangani sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. 
PT Testindo sebagai perusahaan control dan monitoring system menyediakan Jasa Load Test dan Structural Health Monitoring System (SHMS) yang didukung dengan tenaga ahli dan berpengalaman serta peralatan pengujian yang memadai. Info pemesanan silakan hubungi kami di nomor telpon yang tertera di samping website ini atau bicara langsung melalui fitur chating online yang ada di pojok bawah website ini.





4.     BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1.                  Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Deskriftif. Metode ini memiliki sebuah tujuan untuk bisa mengumpulkan data secara detail, mendalam dan juga actual. Di dalam sebuah penelitian biasanya akan di jelaskan mengenai gejala-gejala yang sudah ada misalnya tentang masalah serta meneliti kondisi yang tetap berlaku. Penelitian ini juga menjadikan perbandingan tentang apa yang bisa di lakukan untuk menentukan sebuah solusi dalam menghadapi sebuah permasalahan.
Sehingga di saat memakai metode penelitia ini, maka artinya penelitian mempunyai sebuah tujuan penelitian untuk bisa menggambarkan secara sistematis dari suatu fakta khusus secara teliti dan juga actual. Selain itu, metode ini bukan sekedar memaparkan analisan tetapi juga di padukan dengan klasifikasi serta organisasi.
Bisa di simpulkan jika penelitian deskriptif ini adalah sebuah metode penelitian yang mencari dan menentukan sebuah ilmu pengetahuan yang mana sesuai dengan penemuan yang sesuai fakta di lapangan. Sehingga pada saat praktiknya, metode ini akan jauh lebih menekan pada observasi lapangan dalam kondisi yang alami.

4.2.                  Data penelitian
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Adapun data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder, yaitu Data pendukung yang sifatnya memperkuat hasil analisis. Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan pada sumber-sumber yang terkait dengan objek penelitian.

4.3.                  Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Perumahan Puri Nirwana 1 area Cibinong Jl Raya Cikaret no 66, Bogor. Penelitian ini direncanakan dari bulan 31 Oktober 2018 sampai dengan 7 November 2018.

4.4.                  Alat yang digunakan
Adapun beberapa alat yang digunakan untuk menunjang penelitian ini selama dalam proses, yaitu :
1.         Laptop
2.         Modem
3.         Buku Pedoman Teknik Sipil

4.5.                  Metode pengumpulan data
Teknik pengumpulan dana yang dilakukan peneliti adalah:
1.         Referensi jurnal
Memcari beberapa jurnal yang berkaitan dengan pembahasan yang kemudia akan diambil data dari jurnal tersebut.
2.         Pencarian memlalui website
Pencarian data dilakukan melalui website untuk memperkuat fakta dan data  dari penelitian.




5.      BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.                   Kesimpulan
Dari data-data yang sudah didapat mengenai metode sosrobahu, maka dapat disimpulkan perubahan-perubahan yang terjadi didalam infrastruktur pembangunan, yaitu:
1.         Mengurangi tingkat kemacetan pada saat pelaksaanan.
2.         Menekan anggaran biaya yang dikeluarkan pada saat proses pembangunan
3.         Meningkat kualitas infrastruktur pembangunan dalam lingkup internasional

5.2.                  Saran
Menurut saya, masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diperbaiki demi menyambut era globalisasi dalam aspek pembangunan. Bidang-bidang dasar seperti politik, ekonomi, sosial & budaya, serta hukum harus banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik.
Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap menanamkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 demi terciptanya Indonesia yang lebih maju namun tetap mempertahankan ciri ke-Indonesia-an-nya. Saya yakin meskipun secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap kedua pedoman tersebut, maka kehidupan negara ini akan menjadi semakin baik kedepannya, amin.








DAFTAR PUSTAKA

·        Sosrobahu.” Wikipedia. 28 Juni 2018. Web. 5 November 2018https://id.wikipedia.org/wiki/Sosrobahu.

·        Metode Konstruksiuntuk yang tepat agar pembangunan jalan layang tidak memperparah kemacetan.” Testindo. 2018. Web. 5 November 2018.http://www.testindo.com/article/322/metode-konstruksi-sosrobahu-untuk-mengurangi-kemacetan.

·        Sosrobahu, mendunia dan tamu di Indonesia.” One Kasmuri. 2018. Web. 5 November 2018.https://www.academia.edu/8451672/Artikel_Sosrobahu

·        Mengenal teknik Sosrobahu dari Indonesia.” anehdidunia. 13 September 2013. Web. 5 November 2018.https://www.anehdidunia.com/2012/09/mengenal-penemu-tehnik-sosrobahu-dari.html.

·         Jalan layang Sosrobahu.” dewifatimahblog. 17 April 2016. Web. 5 November 2018.https://dewifatimahblog.wordpress.com/category/civil-engineering/







Share:

Total Tayangan Halaman

Arigatou Gozaimasu. Diberdayakan oleh Blogger.