Civil Engineering | Design | Structure | Building | House | Bridge |

Sabtu, 24 Juni 2017

Leadership - Telling, Selling, Participating, Delegating

1. Kepemimpinan Situasional: Menceritakan

Menceritakan adalah tingkat terendah gaya kepemimpinan. Karyawan baru memerlukan instruksi langsung, jadi ini disebut "Menceritakan" atau "Mengarahkan" Pengikutnya ditandai oleh rendahnya kompetensi dan komitmen tinggi, namun tidak mampu mematuhi, dengan kemungkinan perasaan tidak aman. Pemimpin harus sangat fokus pada tugas, bukan hubungan dengan karyawan, karena sebuah hubungan belum ada.

Bila seorang karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan karena mereka tidak dapat diketahui, pemimpin harus meluangkan lebih banyak waktu untuk bekerja dengan karyawan tersebut, menawarkan instruksi yang jelas dan tindak lanjut yang teratur. Pemimpin harus memberi semangat dan motivasi, menawarkan pujian atas hasil positif dan koreksi kurang dari hasil positif. Idenya adalah memotivasi pengikut untuk naik ke tingkat kemampuan selanjutnya.

2. Kepemimpinan Situasional: Menjual

Menjual alamat pengikut yang telah mengembangkan beberapa kompetensi dengan komitmen yang lebih baik. Pengikut belum yakin, tapi terbuka untuk menjadi kooperatif dan termotivasi. Pemimpin harus tetap fokus pada tugas dan ini masih membutuhkan banyak waktu dari pemimpin, tapi fokus sekarang juga mencakup pengembangan hubungan dengan karyawan. Bangunlah kepercayaan yang sudah mulai berkembang dan dorongan yang telah ditunjukkan.

Pemimpin harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mendengarkan dan menawarkan saran, menjadwalkan pengikut untuk pelatihan tambahan jika situasinya memerlukannya. Fokusnya adalah melibatkan follower sehingga bisa berkembang ke level berikutnya. Ada yang kurang "bercerita" dan lebih "menyarankan" yang memberi dorongan lebih, bertindak sebagai pelatih. Hal ini ditunjukkan sebagai pengakuan bahwa mereka telah berkembang dan hal itu memotivasi mereka untuk maju lebih jauh lagi.

3. Kepemimpinan Situasional: Berpartisipasi

Berpartisipasi menangani pengikut yang sekarang kompeten di tempat kerja, namun tetap agak tidak konsisten dan belum berkomitmen penuh. Pengikut mungkin tidak kooperatif atau melakukan pekerjaan sesedikit mungkin, terlepas dari kompetensi mereka dalam tugasnya. Pemimpin harus berpartisipasi dan mendukung pengikut, mendidik, mendukung dan mendidik kembali.

Pemimpin tidak lagi perlu memberikan instruksi terperinci dan menindaklanjuti sesering mungkin, namun perlu terus bekerja dengan pengikut untuk memastikan pekerjaan dilakukan pada tingkat yang dibutuhkan. Pengikutnya sekarang sangat kompeten, namun belum yakin dengan kemampuannya atau tidak berkomitmen penuh untuk melakukan yang terbaik dan unggul. Pemimpin sekarang harus lebih fokus pada tugas yang ditugaskan dan lebih pada hubungan antara pengikut, pemimpin, tim, dan kelompok.

4. Kepemimpinan Situasional: Mendelegasikan

Mendelegasikan adalah tujuan akhir yang paling akhir. Seorang pengikut yang merasa cukup berdaya dan kompeten untuk mengambil bola dan menjalankannya dengan sedikit pengawasan. Pengikut menjadi sangat kompeten, memiliki komitmen tinggi, termotivasi, dan berdaya.

Pemimpin sekarang dapat mendelegasikan tugas kepada pengikut dan mengamati dengan sedikit tindak lanjut, mengetahui bahwa hasil yang dapat diterima atau bahkan sangat baik akan tercapai. Ada fokus rendah pada tugas dan fokus rendah pada hubungan. Tidak perlu memuji pengikut pada setiap tugas, meski terus memuji kinerja yang luar biasa harus diberikan. Kita semua suka dipuji karena pekerjaan dilakukan dengan sangat baik, itu membuat kita merasa baik dan itu motivasional.



sumber : http://www.coconutshark.com/coconut-shark-blogs/leadership-telling-selling-participating-delegating.
Share:

Jumat, 02 Juni 2017

CIVIL LEAGUE

CIVIL LEAGUE


Jika membaca atau mendengar kata relawan, hal pertama yang terlintas dalam benak sebagian besar kita mungkin adalah orang-orang yang membantu saat terjadinya bencana, seperti evakuasi korban ataupun membantu kebutuhan dasar mereka saat di barak penampungan, tapi apakah relawan hanya hadir sebatas momen bencana saja? Jikapun definisinya lebih luas dari itu, penjelasan apa yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengurai tuntas makna dari relawan?
Pada kesempatan kali ini Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Gunadarama mengadakan volunteer untuk event Civil League. Untuk para volunteer nya di wajibkan mahasiswa aktif jurusan teknik sipil Gunadarma dari angkatan terbaru hingga angkatan teratas. Dalam acara ini volunteer dapat memilih beberapa departeman untuk di tempati. Ada beberapa departemen dalam acara Civil League ini. Acara, Registrasi, K3, Danus, Perlap, dan Oprasional. Acara bagian yang bertugas untuk mengkordinir jalannya acara ini supaya tetep berada dalam rencana. Registrasi adalah bagian yang mengurus registrasi para pemain dari awal tanding hingga final. K3 berkerja pada bagian kesehatan dan keselamatan. K3 sangat berperan penting dalam berjalannya acara Civil League, sebab K3 lah yang menjaga dan merawat para pemain saat pada saat jalan nya permainan apabila terjadi cidera. Untuk pendanaan adalah bagian Danus. Seksi ini bertugas mencari dana untuk berlangsungnya Civil League. Danus biasanya menacari dana dengan berdagang atau menjadi penonton bayaran di stasiun TV swasta. Dan untuk Oprasional, merekalah yang bertugas mencari lahan untuk berlanngsungnya acara ini dari mulai rapat pematangan hingga di penghujung acara.

Acara Civil League ini  berjalan selama 5 hari. Untuk 3 hari pertama para panitia menyewa lapangan terdekat. Dan untuk 2 hari selanjutnya para panitia menggunakan fasilitas lapangan kampus dari perempat final hingga final. Acara Civil League ini berhasil di menangkan oleh mahasiswa tingkat 2 kelas 2TA02. Kelas mereka berhasil mengalahkan kelas SARMAG15 dengan skor akhir 6 – 4.Untuk juara satu mendapatkan hadiah berupa piala dan uang tunai senilai Rp 1.000.000,00- . Dan untuk juara 2 mendapatkan piala dan uang tunai senilai Rp 750.000,00- .  
Share:

CERITA DALAM VISUAL

CERITA DALAM VISUAL

Cinematography (dalam bahasa Indonesia dieja sinematografi) adalah sebuah teknik gabungan dari seni dan teknologi dari fotografi, melibatkan sejumlah skema dan pengaturan konfigurasi dalam pengambilan gambar yang tepat. Cinematography emngintegrasikan banyak efek spesial untuk menghasilkan sebuah karya yang diinginkan.
Dalam perfilm-an contoh nya, Cinematography merupakan hal yang sangat penting karena ini merupakan Teknik Pengambilan Gambar. Film yang bagus bukan berdasarkan kamera yang bagus , tapi ditinjau dari Cinematography yang sangat detail. Kamera yang bagus memang mempengaruhi hasil gambar, tetapi cinematography adalah bagaimana kamu memacu kamera tersebut.
Pada seminar kali ini yang di selenggarakan pada tanggal 16 April 2017 bertempat di Universitas Mercu Buana, membahas tentang bagaimana cara membuat suatu film yang sangat berkesan dan bernilai untuk para penonton dan juga crew pembuatnya, karena membuat film itu sendiri di butuhkan kesabaran dan juga tenaga yang extra agar dapat menghaslkan film yang berkesan

Dalam seminar kali ini kita dapat belajar beberapa teknik pengambilan gambar yang bagus tanpa harus menggunakan alat-alat yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan suatu film contohnya seperti penggantian kamera MD menjadi menggunkan kamere DSLR, penggantian tripod dengan benda-benda yang dapat seimbang lainnya contohnya seperti meja. Kita dapat menggunkan meja untuk meletakan kamera sebab meja dapat berdiri dengan seimbang.Penggantian reflektor dengan kertas alumunium foil.Reflektor sendir berfungsi untuk memantulkan cahaya ke muka aktris/aktor supaya wajah mereka lebih cerah dan mudah terlijat di kamera dan juga untuk pemutih wajah.
Kita bukan hanya belajar membuat film dengan menggunakan alat-alat yang sederhana, tapi kita juga belajar beberapa ilmu dasar dalam pengambilan gambar.
Teknik dalam cinematography tidaklah rumit ,dimulai dari :
1.    Pergerakan kamera maju atau mundur
2.    Pergerakan kamerea keatas atau kebawah
3.    Jarak kamera dengan objek
4.    Kestabilan kamera
5.    Posisi pengambilan gambar


Cinematography dapat mengekspresikan berbagaimacam emosi. Di dalam film tanpa cinematography ,kita tidak akan tau keadaan cerita film tersebut. Jadi Cinematography sangatlah penting dalam pembuatan film .
         
Share:

INNOVATION of PUBLIC TRANSPORTATION SYSTEEM

INNOVATION of PUBLIC TRANSPORTATION SYSTEEM

Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Dalam deminar kali ini yang di selenggarakan pada tanggal 10 Januari 2017 bertempat di Universitas Gunadarma membahas tentang Sistem Transportasi Publik . Disini kita dapat belajar untuk menjadi seoraang ahli sipil terutama di bidang transportasi bagaimana cara mengatur suatu lalulintas terutama di Indonesia yang kebanyakan masyarakatnya pengguna kendaraan pribadi terutama di kota besar seperti daerh JABODETABEK
Dalam pembahasan kali ini untuk meminimalisir jumlah kemacetan di daerah JABODETABEK di butuh lebih armada angkutan darat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita mempersiapkan jenis kendaraan yang dibutuhkan. Yang perlu diketahui dan dipahami terlebih dahulu adalah berapa besar volume pekerjaan dan di lingkungan atau daerah mana kendaraan tersebut akan dipakai. Setelah itu kita akan memutuskan jenis kendaraan apa yang akan dipakai dan membuat manajemen armadanya untuk mengelola, mengukur, memantau dan mengendalikan kinerjanya.
Kondisi fisik jalan serta lingkungan daerah di mana armada akan digunakan sangat mempengaruhi komposisi jumlah dan jenis armada. Dalam hal-hal tertentu, terkadang pengaruh legislatif atau peraturan juga dapat mempengaruhi, misalnya ada jalan-jalan tertentu tidak bisa dilalui oleh truk besar sehingga terkadang beberapa perusahaan memilih untuk menyewa kendaraan yang lebih kecil untuk mengirimkan barang.
Laporan penggunaan armada yang sederhana harus menyediakan data-data di bawah ini:
1.    Nama sopir / pengemudi.
2.    Nomor SIM sopir / pengemudi.
3.    Nomor/plat kendaraan.
4.    Nama penumpang atau barang/kargo yang diangkut.
5.    Asal dan tempat tujuan kendaran.
6.    Tujuan perjalanan.
7.    Tanda tangan penumpang atau penerima barang/kargo.
8.    Jarak tempuh.
9.    Pemakaian bahan bakar.
10.  Perawatan kendaraan.
11.  Catatan penting lainnya.

Laporan penggunaan armada ini harus dicek setiap hari atau paling sedikit seminggu sekali oleh manajer armada atau pihak yang bertanggung jawab.
Share:

Total Tayangan Halaman

Arigatou Gozaimasu. Diberdayakan oleh Blogger.